Sabtu, 31 Januari 2015
Cewek di takdirkan untuk di SAYANG, bukan di LECEHKAN (15+)
Ringkasan ini tidak tersedia. Harap
klik di sini untuk melihat postingan.
Senin, 26 Januari 2015
[SAJAK] ENTAH
Entah..
Entah berapa ratus kali aku melihat dirimu.. dari kejauhan..
Entah berapa ratus kali, aku tersenyum, ketika melihat dirimu tersenyum..
Entah berapa ratus kali, aku merasa canggung, gugup, panik, ketika engkau menegurku, dan memanggil namaku dengan sempurna...
Entah berapa ratus kalinya, aku merasa galau, hancur, sakit, pedih, takut, ketikaku melihat kau sedang bersanda gurau denganya. Dengan dia, teman lelakimu...
Entah, entap berapa ratus kalinya...
Entah berapa ratus kali aku melihat dirimu.. dari kejauhan..
Entah berapa ratus kali, aku tersenyum, ketika melihat dirimu tersenyum..
Entah berapa ratus kali, aku merasa canggung, gugup, panik, ketika engkau menegurku, dan memanggil namaku dengan sempurna...
Entah berapa ratus kalinya, aku merasa galau, hancur, sakit, pedih, takut, ketikaku melihat kau sedang bersanda gurau denganya. Dengan dia, teman lelakimu...
Entah, entap berapa ratus kalinya...
Selasa, 20 Januari 2015
Alasan mengapa Guru selalu memakai Pulpen Merah
Alasan Mengapa Guru selalu Memakai Puplen Merah |
Hallo semua. Selamat Siang, Sore, Malam, Pagi dimana pun anda duduk. Oiya, Selamat Hari Guru Nasional ya. Semoga Guru-guru pikirannya pada bersih semua. Jadi jangan ada lagi berita Guru nyodomi muridnya sendiri. Nyodomi Istri sendiri sih gapapa. Udah halal ini, yegak.
Nah, postingan gue kali ini, itu bertema atau terkait soal Hari Guru. Jadi gini, selain selalu memakai Batik berwarna hitam putih, kebiasaan guru yang nyentrik itu kan, selalu memakai pulpen merah. Entah untuk nanda tanganin sesuatu, atapun menilai hasil kerja para muridnya.
Tapi kalian pernah kepikiran gak sih, sebenernya apa tujuan, dan alasan kenapa Guru selalu memakai Pulpen bertinta merah ? Setelah gue bertapah di Jamban hampir setengah jam, karena emang susah ngeluarinnya. Akhirnya gue menemukan Alasan Mengapa Guru Selalu Memakai Pulpen Merah. Cekidotdot.
Sabtu, 17 Januari 2015
[CERPEN THRILLER] SELAMAT ULANG TAHUN...
Namanya
Raffi. Seorang Remaja berusia 15 Tahun. Saat ini, ia bersekolah di salah satu
SMP di daerah Jakarta Selatan. Badannya gak gemuk, tapi gak cukup kurus juga
sih. Kalo kata lagu Dangdut, Yang Sedang-Sedang saja. Meskipun dia masih SMP,
tapi dia sudah memiliki pikiran dan kelakukan yang cukup Dewasa.
Bukan,
bukan maksudnya Raffi selalu memikirkan hal-hal yang berbau Porno, atau dia
sering ML bersama Wanita-wanita, lelaki, dan Kambing-kambing deket rumahnya.
Tapi, yang dimaksud memikirkan Hal Dewasa, dia sudah memikirkan hal-hal yang
berbau dengan masa depan. Dia juga tidak terlalu sering, bermain dengan
kawan-kawannya. Bukan karena dia gak punya kawan, tapi hari-harinya, sehabis
pulang sekolah, dia selalu diam didepan Labtopnya, dan mulai Menulis.
Sedari
kecil, dia memang bercita-cita ingin menjadi seorang Penulis. Penulis apapun.
Penulis Novel, Penulis Skenario Film, Penulis Kartu Undangan, sampai Penulis
Surat Yasin. Selain itu, dia juga seorang Blogger, yang cukup terkenal di
kalangan Dunia Pembloggingan. Menurut dia, Dunia tulis Menulis, adalah Dunia
dimana tidak ada pemaksaan yang bisa memaksa orang Menulis. Bagi dia, Menulis
adalah Perkerjaan yang tergantung dengan Mood. Jadi gak bisa main
dipaksa-paksakan aja. Maka dari itu, dia ingin menjadi Seorang Penulis. Karena
dia gak mau disuruh-suruh.
Selain
itu, selama ini, saat dia lagi atau dapat masalah. Besar atau kecil, pasti dia
lampiaskan dengan Menulis. Dan entah kenapa, setiap dia selesai Menulis,
pikirannya langsung Plong, dan
tenang. Seolah-olah, masalah yang sedang dihadapinya saat itu, bisa sudah
langsung selesai, dari Menulis. Menulis adalah segalanya. Menurut Raffi.
Sabtu, 10 Januari 2015
Kode Etik Berkomentar
"Keren postingannya. Mampir juga, ya, kencingberdiriterus.blogspot.com"
"Nice post !"
"Penis anda kecil ? Saya bisa memperpanjag Penis anda sampai 2 Meter lebih, silakan hubungi nomer berikut."
Tulisan-tulisan diatas, adalah contoh-contoh komentar yang sering gue dapatkan. Ya gak sering juga sih, tapi pasti ada komentar-komentar kaya gitu. Kalo cuma kaya gitu, gue masih bisa ngertiin, mungkin dia keabiasan kata-kata, saking bagusnya tulisan dan artikel yang gue buat. Ada lagi yang sangat bikin gue kesel.
Tulisan yang gak jelas.
Ini contohnya |
Ini orang, ngekomen di Postingan gue saat gue ngebahas Alasan kenapa orang malas sekolah setelah Liburan. Bagi kalian yang udah baca postingan itu, kalian ada baca, sesuatu pertanyaan gak, atau suatu statmen, yang akhirnya menibulkan, pertanyaan kaya begitu ? Sumpah, itu komen, sama sekali gak nyampung, ama isi postingan gue, saat itu. Itu baru contoh kecilnya aja, banyak sebenernya di Blog gue, yang isi komennya kaya begitu.
Kadang-kadang gue jadi nanya-nanya sendiri, kalo ngeliat komen gak nyampung kaya gitu. "Ini orang dari Abad keberapa sih ?" atau "Ini orang, apa alien sih ? Bahasanya gak jelas kaya gitu." Gue selalu menghargai setiap komen yang masuk kedalam Blog gue. Semua. Tapi kalian juga tolong hargai dong, gue pribadi, yang udah setia ngebaca komen-komen kalian. Bikin tulisan yang jelas, biar gue enak bacanya.
Nah, karena udah kekesalan dan gerah juga, masalah komen mengkomen ini. Akhirnya, gue pun membuat Kode Etik berkomentar. Gue harap, dengan kalian membaca postingan gue ini. Kalian jadi lebih "cerdas" berkomentar di Blog gue. DAN gak hanya di Blog gue doang. Blog orang lain pun. Berikut, Kode Etik Berkomentar. Cekidotdot.
Senin, 05 Januari 2015
Alasan orang malas masuk kembali Sekolah setelah Liburan
Yo Wat Sap Yo. Ketemu lagi bersama gue, si Blogger yang udah 3 Tahun Ngejomblo tapi gak pernah patah semangat. Aziz Amin. Ngomong-ngomong hari ini, adalah hari pertama kali gue masuk sekolah. Setelah Liburan yang (cukup, lemayan, agak) menyenagkan. Bagi kalian yang sekolahnya juga mulai hari senin. Nasib kita sama kawan.
Sumpah, tadi pagi gue males banget buat berangkat sekolah. Males yang semales-malesnya. Gue ampe berdo`a ama tuhan, semoga gue diberikan sakit hari itu, tepatnya hari ini. Eh, malah pulangnya badan gue panas sampe sekarang. Kampret banget.
Dan yang bikin gue kesel lagi, ternyata sampe disekolah, gue dan kawan-kawan sekelas yang lain, sama sekali gak belajar dikelas tadi. Guru gak ada yang dateng, cuma satu biji doang yang dateng, itupun gak belajar juga. Sumpah lagi, kalo gue tau, hari ini gak belajar, mendingan gue tadi gue gak sekolah deh. Lanjutin nonton Spongebob, sambil sarapan nasi goreng. Jauh lebih nikmat.
Tapi, gak ada cobaan yang tidak ada hikmahnya. Gara-gara gue sekolah dengan keadaan males kaya tadi. Gue jadi tau, kenapa kawan-kawan gue dan gue dan (mungkin) kalian semua males, sekolah, setelah Libur cukup lama. Berikut, pemaparan gue. Cekidotdot.
Langganan:
Postingan (Atom)