Entah..
Entah berapa ratus kali aku melihat dirimu.. dari kejauhan..
Entah berapa ratus kali, aku tersenyum, ketika melihat dirimu tersenyum..
Entah berapa ratus kali, aku merasa canggung, gugup, panik, ketika engkau menegurku, dan memanggil namaku dengan sempurna...
Entah berapa ratus kalinya, aku merasa galau, hancur, sakit, pedih, takut, ketikaku melihat kau sedang bersanda gurau denganya. Dengan dia, teman lelakimu...
Entah, entap berapa ratus kalinya...
Entahlah..
Entah kapan, aku bisa mengucapkan semua ini kepada dirimu..
mengucapkan yang seharusnya sedari awal aku ucapkan kepada dirimu.. Mengucapkan, hal yang tidak dan untuk main-main..
Mengucapkan, rasa cintaku kepadamu.. Rasa sayangku kepadamu.. dan rasa butuh ku kepada mu...
Mungkin kamu enggak tahu, dan gak pernah tahu, bahwa setiap senyumanku kepadamu, sama seperti do`a ku untukmu. Untuk dirimu..
Entahlah..
Entah, apakah kamu mempunyai perasaan yang sama sepertiku.. Enah, apakah kamu juga menyukaiku, sama seperti aku yang menyukaimu.. Entahlah. Entah.
Entah, aku tidak tahu.
Jujur, aku selalu kacau, ketika aku melihatmu bersamanya. Melihat mu, sedang bercanda, dan merasa bahagia bersamanya. Tapi, aku tersadar, aku, bukan, siapa-siapa kamu. Aku tidak pantas, untuk cemburu, bahkan, tidak pantas untuk marah.
Entahlah..
Entah berapa ratus kali aku melihat dirimu.. dari kejauhan..
Entah berapa ratus kali, aku tersenyum, ketika melihat dirimu tersenyum..
Entah berapa ratus kali, aku merasa canggung, gugup, panik, ketika engkau menegurku, dan memanggil namaku dengan sempurna...
Entah berapa ratus kalinya, aku merasa galau, hancur, sakit, pedih, takut, ketikaku melihat kau sedang bersanda gurau denganya. Dengan dia, teman lelakimu...
Entah, entap berapa ratus kalinya...
Entahlah..
Entah kapan, aku bisa mengucapkan semua ini kepada dirimu..
mengucapkan yang seharusnya sedari awal aku ucapkan kepada dirimu.. Mengucapkan, hal yang tidak dan untuk main-main..
Mengucapkan, rasa cintaku kepadamu.. Rasa sayangku kepadamu.. dan rasa butuh ku kepada mu...
Mungkin kamu enggak tahu, dan gak pernah tahu, bahwa setiap senyumanku kepadamu, sama seperti do`a ku untukmu. Untuk dirimu..
Entahlah..
Entah, apakah kamu mempunyai perasaan yang sama sepertiku.. Enah, apakah kamu juga menyukaiku, sama seperti aku yang menyukaimu.. Entahlah. Entah.
Entah, aku tidak tahu.
Jujur, aku selalu kacau, ketika aku melihatmu bersamanya. Melihat mu, sedang bercanda, dan merasa bahagia bersamanya. Tapi, aku tersadar, aku, bukan, siapa-siapa kamu. Aku tidak pantas, untuk cemburu, bahkan, tidak pantas untuk marah.
Entahlah..
26 Agustus, 2015
Di Siang hari menuju sore hari
Di 9 Hari setelah Ulang Tahun
Aku, mencintaimu.
Aziz Amin
ini puisi kah? kok entah - entah terus hahaha
BalasHapusjangan lupa mampir ya http://ardianscourge.blogspot.com
Entahlah... Yang jelas ini adalah Sajak :)
Hapusini ksah nyatanya ap bkan?
BalasHapusIya :)
HapusEntah, ini sungguh menakjubkan :)
BalasHapusEntah, terima kasih :)
Hapusbagus gan sajaknya.
BalasHapusmampir juga ya ke http://misterbocah.blogspot.com :)
Makasih, tapi nama g
HapusMakasih, tapi nama gue bukan Ganarto :D
HapusKeren bro, gue susah buat gini :)
BalasHapusGampang sih, kalo diangkat dari kisah nyata :)
HapusEntah,
BalasHapussajaknya keren banget bro :)
ini kisah pribadi lo ya?
whulanbangul.blogspot.com
Makasih.
HapusYoi :)