Gue terbangun jam tiga pagi dengan perut yang sedikit mules, dan rasa pengen kencing. Tapi hal pertama yang gue lakukan saat bangun dari tidur, bukanlah kekamar mandi, untuk kencing atau boker. Melainkan main hape.
Gue buka Twitter pagi itu. Satu demi satu tweet dari followers gue baca. Tweetnya Raditya Dika, Rons Imawan, dan Tweet-tweet orang penting lainnya. Gue juga sesekali buka FB, dan buka Email serta buka-buka Sosmed yang penting lainnya. Ada kurang lebih dua jam gue bangun pagi itu, dari jam tiga sampai jam lima pagi. Hingga akhirnya gue kembali kantuk, dan melanjutkan tidur gue.
Gue akhirnya terbangun kembali jam setengah sembilan pagi. Nyokap dan Bokap sudah pada rapih. Bukan, mereka bukan mau pada kondangan ke rumah Pak Menteri. Melainkan, mereka pada mau nyari sarapan. Mungkin kalian pada bertanya-tanya, kenapa keluarganya Aziz beli sarapan harus rapih banget. Ya begitulah keluarga gue, keluarga dingfungsional. Nyokap Bokap aja, beli soto, harus ke Ragunan, padahal rumah gue di darah mampang. Seriusan gue.
Gue kembali mengecek hape gue. Kini sudah banyak pesan BBM yang masuk ke dalam hape gue. Dan semua itu dari salah satu teman gue, namanya Farhan. Gue baru ingat, bahwa hari itu gue lagi ada janji bersama teman-teman gue buat kongkow-kongkow bareng kawan-kawan di sevel. Ya.. Namanya juga anak gaul zaman sekarang, nongkrongnya di sevel-lah, hehehe.
Sebenarnya jujur aja ya, gue udah males pagi itu buat menjalankan rencana ini. Ini karena Agam salah satupacar teman dekat gue, gak mau ikut juga. Dia sih berasalan katanya ceweknya mau dateng ke rumahnya, FYI, sekarang zaman imansipasi. Dimana gak selamanya cowok ngapel ke rumah cewek, tapi cewek yang ngapel ke rumah cowok. Tapi jujur juga, ada rasa mendalam untuk gue ikut kongkow-kongkow sama mereka. Banyak masalah-masalah, yang harus gue lupakan, dengan cara yang bersenang-senang dengan kawan-kawan.
Di tambah dengan jumlah orang yang ingin ikut, sama sekali gak terordinir. Awal hari Jum`at dimana kita janjian, yang mau ikut katanya cuma Gue, Farhan, Agam, dan Lucky. Nah pas hari sabtu, semuanya membeludak. Ya.. Gak membeludak juga sih, hanya nambah 2 orang doang. Pasha dan Levi.
Buat kalian yang belum tau siapa mereka, mereka berdua adalah teman-teman gue. Yang satu teman baru, dan yang satu lagi teman lama gue. Si Levi adalah teman gue sejak SD sampai sekarang. Dia juga seorang Wota. Dia benar-benar Wota Ekstrem. Semua hal-hal tentang oshinya dia tahu. Cita-citanya, jenis kelaminya, bahkan ukuran BH-nya mungkin si Levi juga bakal tahu. #HIDUPWOTA Lev. Sementara Pasha. Dia itu teman baru gue, dia juga temannya Agam. Dan dia juga yang akan membantu gue untuk membuat Wabseries yang bakal gue buat. Yang bernama B&B The Series di youtube-youtube kesayangan anda. Dia yang berperan sebagai Bayu. Dan dia pula, akan berkerjasama dengan gue, untuk membuat sebuah novel personal versi Self-publishing. Jujur gue senang deh kalo punya teman-teman yang satu visi dan misi sama gue.
Dari situ, akhirnya gairah gue untuk kongkow-kongkow sama teman ada kembali. Gue jadi semangat untuk kongkow-kongkow di sevel nanti jam sepuluh pagi. Espetasi gue adalah, bisa senang-senang, bisa ketawa-ketawa ngakak, dan bisa melupakan masalah hidup gue walaupun cuma sesaat.
Dan dari sinilah masalah pun terjadi. Agam statusnya gak jelas. Antara mau ikut atau enggaknya. Farhan kontaknya susah dihubingin, si Lucky, ah, gak usah ditanya dia. Dia kalo udah tidur, harus ada perang dunia ketiga dulu, baru bisa bangun dia. Gara-gara masalah itulah, gue jadi kembali gak bersemangat untuk kumpul bersama mereka.
Sementara itu, si Levi dan si Pasha, terus menerus nanyain. "Gue udah siap nih Ziz, udah mandi tinggal makan doang. Berangkat jam 10-kan Ziz ?". "Ziz, gue nanti naik apa nih? Sepeda atau motor?" Pertanyaan itu terus menerus memburu gue, sampai-sampai gue pusing sendirian. Ibarat kata, masalah satu belum siapa, udah nongol aja masalah kedua. Pusing Pala Berbie.
Akhirnya gue memutuskan untuk bodoamatan deh. Akhirnya Chat-chat si Levi dan Pasha gue diemin aja. Bodo amatan. Gue lebih mementingkan main PS ketimbang Chat-chat mereka. Sementara itu, tepat jam sembilan, si Agam ngabarin kalo dia bisa ikut dengan kita. Gak tahu kenapa, mungkin ceweknya gak jadi ngapel ke rumahnya kali. Atau mungkin, mereka udah putus, entahlah, masalah ini, hanya mereka dan tuhanlah yang tahu. Tapi gue gak terlalu "Wah" mendengar berita itu. Dengan ketidak jelasan janjian ini saja, udah membuat gue yakin kalo acara kongkow-kongkow ini gagal total.
Jam setengah sepuluh tepat. Farhan BBM-nya hanya terus ceklist, Lucky hanya di "D" doang, si Levi dan si Pasha masih terus sibuk menanyakan kabar jadi atau enggaknya janjian ini. Sementara Agam, gak tahu deh, udah nyebur kelaut kali dia. Gue udah benar-benar stres saat itu. Gue mencoba melupakannya dengan melanjutkan bermian PS kembali, ketimbang memikirkan semua orang yang gak bertanggungjawab itu.
Waktu berjalan terus, hingga akhirnya jam menunjukan pukul sepuluh lewat limabelas menit. Gue memutuskan untuk mematikan Game gue, dan berjalan kekamar mandi untukcoli mandi. Masalah jadi atau enggaknya, itu masalah belakangan, yang terpenting gue udah rapih. Memang, gue juga tahu kok, pepatah sekarang bilang, "Hari libur mandi pagi? Khampungan !!".
Gue pun selesai mandi tepat jam 10 pagi. Saat keadaan masih telanjang bugil, gue ngecek hape. Sama sekali gak ada pesan Chat yang masuk ke hape gue. Gak ada yang gue pikirkan saat itu. Gue segera mengambil singlet, sempak, baju, dan celana. Gue pake satu persatu melalui urutan yang benar. Celana, Baju, singlet, lalu baru sempak. Setelah sudah rapih dan bersih serta wangis. Gue menunggu diluar rumah, kali-kali aja ada cabe-cabeaan yang lewat kan. Kebetulan emang belum cuci mata gue pagi ini. Tapi, selama hampir 20 menitan gue menunggu, cabe-cabeaan pun belum datang. Bahkan Farhan, yang rumahnya dekat sama gue, juga belum datang.
Gue stres, gue ngamuk-ngamuk sendirian. Enggak, gue gak sampe bantingin semua hal, atau bahkan gigit-gigitin tembok sampe ancur. Gue jadi menyumpah serapahkan oranglanyain. Contohnya Agam. Gue sumpahin dia semoga putus sama ceweknya, semoga hubungannya kandas, dan sumpah serapah lainnya. Ya, dengan ini kalian bisa lihatkan, bagaimana kesalnya seorang Jomblo yang memiliki teman yang sudah memiliki kekasih.
Kemudian gue mengambil gorengan, dan gue memakanannya. Satu serpihan gorengan yang masuk ke dalam tubuh gue, satu emosi hilang juga. Nyokap dan Bokap pulang dari beli sarapan. Dia ngeliat gue sudah rapih.
"Eh udah rapih.." Bilang Nyokap.
"Aziz gak jadi kok ke sevelnya.." Ujar gue, dengan wajah penuh emosi.
"Lho kenapa?" Tanya Bokap. Sehabis itu gue diintrogasi olehnya. Layaknya maling yang habis ketahuan mengambil BH para Member JKT 48.
Tapi setelah itu, gue seperti mendapatkan Mukjizat dari tuhan. Tiba-tiba, Farhan datang ke rumah gue. Dia terseok-seok memanggil nama gue, "Aziz !!! Aziz !!". Bokap segera membukakan pintu pagar, sembari nyeletuk, "Nah nih dia si Farhannya. Tuh An, udah ditungguin Aziz.."
Gue gak terlalu senang si saat tahu Farhan sudah datang nyamperin gue. Tapi jelas gue segera mengambil jaket, ngambil dompet, ambil konci motor, dan segera jalan dengan Farhan. Awal jalan aja gue gak tahu, tujuannya kemana.
"Nih kita kemana dulu nih An?" Tanya gue, ke Farhan di motor.
"Gak tahu, terserah lo aja deh." Jawab dia.
"Kita ke sekolah SD aja dulu. Soalnya udah ada Levi disana, abis itu baru kita jemput si Agam." Ujar gue.
"Loh? Si Levi ikut juga?"
"Yoi."
"Yaudah deh cepetan."
Gue langsung menancapkan Gas ke arah sekolah lama gue. SDN Tegal Parang 01 Pagi. Pas di jalannya, gue ngeliat ada dua sosok manusia, Yang satu tinggi, dan yang satu pendek. Yang satu beramput keriting bego, yang satu bego aja. Dan mereka berdua adalah Levi, sahabat lama gue, dan Bintang, adeknya Levi.
Gue gak tahu banget kenapa dia bawa adiknya. Tapi, ya, biarin ajalah. Toh tuh adeknya dia, bukan adek gue, jadi gue gak berhak ngatur-ngatur. Dan Levi juga ternyata bawa motor. Satu hal yang gue tahu, ternyata Levi bisa juga naik motor. Padahal di SD, waktu itu, dia sangat-sangat Loser. Ya.. Loseran dia-lah, ketimbang, ketimbang, ketimbang gue.
Sehabis jemput Levi dan adiknya. Gue langsung konfoi dengan dia menuju rumahnya Agam. Disitu gue sama Farhan belum nyambung banget ngomong sama Levi. Maklum, belum beradaptasi. Ada kisah lucu, gue kan kalo naik motor itu gak beda jauh sama Dani Pedrosa, sedangkan Levi kalo naik motor gak beda jauh sama siput. Pas gue mau belok ke rumahnya Agam, tiba-tiba gue gak ngeliat si Levi.
"An, an, Levi mana An ?" Tanya gue panik takut dia diambil sam Wewe Gombel.
"Gak tahu deh, kok ilang sih?" Farhan malah nanya balik.
Gue segera muter balik, mencoba mencari Levi. Didepan, ternyata Levi sedang mendorong motornya. Gue langsung ketawa-ketawa sendirian sama Farhan. You Know, bensin dia abis sodara-sodara. Dan kampretnya gue, ngeliat teman gue lagi kesusahan dorong motor untuk mencari bensin enceran, gue dan Farhan hanya bisa ngeliatin dari dekat sembari ketawa-ketawa. Maaf Levi, siapa suruh lo bertemen sama gue.
Seteah itu, gue dan yang lain kembali ke rumahnya Agam. Disini Agam benar-benar bikin gue naik darah. Ketika gue tepat banget berada di dekat rumahnya. Dia BBM gue, dengan bilang, "Gue gak boleh ke luar rumah Ziz sama Ibu gue. Demi Allah." Gak ada yang bisa gue bilang, kecuali gue teriak, "ANJING LO GAM !!"
Akhirya gue pergi dari rumahnya Agam, untuk menjemput si Pasha di sekolah gue, MTs. Sa`adatuddarain. Disitu Pasha juga lemayan bikin kesal. Karena lama banget nongolnya. Tapi setelah dia nongol, gue segera jalan ke rumahnya Lucky. Rumahnya Lucky dekat sevel, dan rumahnya Lucky ada parkiran yang cukup besar. Jadi, daripada gue dan yang lain bayar mahal-mahal untuk bayar parkir di sevel, mendingan kita numpang parkir di rumahnya Lucky kan. Lagipun Lucky juga ikut dengan kita. Ya, gue memang sepelit itu.
Sehabis naro motor, dan sudah siap semua. Gue, Farhan, Lucky, Pasha, Levi, dan Bintang langsung nyebrang untuk masuk ke sevel. Gue dan yang lain langsung ngambil minuman, makanan, snack, cabe-cabeaan dan yang lain-lain. Setelah itu kita membayar jajanan kita masing-masing. Gue sedikit membantu menambahkan uang ke Levi. Kasian dia bro, perlu tambahan duit. Selagi masih bisa, kenapa kita gak bantu, yegak.
Kita semua langsung mencari tempat duduk di atas. Awalnya kita mau dibagian no Smoking. Tapi berhubung ada anak cewek dari sekolah kita yang juga lagi nongkrong, dan si Lucky sudah keburu Akward, jadinya gue dan yang lain memutuskan untuk di atas bagian No Smoking.
Si Levi gak ada, karena dia saat kita lagi foto-foto lagi beli jajanan dibawah. Dan lagi, sepertinya wajahnya tidak lulus sensor di kamera. Ada cerita lucu lagi tapi habis itu. Si Levi kan kita tinggal duluan ke atas. Nah pas dia diatas, dia bikin malu kita semua, dengan mencari-cari kita di mesin ATM. Kan bego itu namanya. Eh masa iya kita nongkrong didalem mesin ATM. Edan.
Abis itu, kami semua bercanda-canda. Si Lucky dan Farhan ngobrolin Coc dan Get Rich. Sementara gue, Pasha, dan Levi ngobrolin tentang Jeketi fortieg. Berhubung kita bertiga adalah Wota. Sementara si Bintang ngobrol sendirian dengan botol aqua. Dari obrolan itu gue tahu, semua tentang Jeketi 48. Bahkan perlakuan tidak sopannya beliau kepada Wotanya. Masa mau saliman doang harus cuci tangan, emang dia pikir semua Wota tangannya berpenyakitan apa. Tapi walaupun begitu, gue tetep Wota. Wah, gue tuh WOTA PASIF. Saking Pasifnya, gue gak pernah ke Teater. Beli kasetnya juga gue yang bajakan, atau enggak donwload lagunya di Wabtrick. Ngefans sama sesuatu hal boleh, tapi jangan terlalu berlebihan bro. Masa cuma buat foto doang harus bayar. Gue sama Raditya Dika foto gak sampe bayar sama sekali.
Ada kurang lebih 2 jam-an kami di sevel. Hingga akhirnya kita semua memutuskan untuk balik ke rumah Lucky. Ya, untuk main-main aja. Dan, berhubung karena gue orangnya narsis. Di jempatan penyebrangan gue pun masih sempat-sempatnya berfoto.
Gue juga foto sama Pasha
Sampai dirumahnya Lucky, kami semua bingung, mau ngapain lagi. Dan gue juga bingung, kok konci motor gue gak ada. Moment Kampret disini terjadi. Anak-anak pada ngeledekin gue, dan nakut-nakutin gue, karena konci gue hilang. Apalagi si Levi noh, pas banget ngetawain gue. Tapi, berhubung gue anak solehah, jadinya konci gue pun akhirnya ketemu. Ternyata konci gue ada di colokan konci jok motor gue. Jadi tadikan sebelum berangkat, gue abis naro apa gitu, yang mengharuskan gue membuka jok motor. Eh, Koncinya lupa gue ambil lagi. Untung gak ilang tuh konci motor. Alhamdulilah..
Akhirnya hari itu gue dan yang lain menghabiskan waktu bermian dikamarnya Lucky. Dari gila-gilaan dikamar, nyetel musik, nonton dan bukabokep youtube, dan hal unik-unik lainnya. Sampai akhirnya, perang dunia ketujuh nongol. Bapaknya Lucky yang digosipkan bekas tenrara waktu ngelawan penjajahan tahun lampau, marah-marah. Gue gak tahu kenapa dia marah-marah, tapi yang jelas, itu membuat gue, Levi, dan Pasha ketakunan.
"Ziz, gimana nih Ziz ?" Tanya Pasha, tangannya udah gemeteran.
"Ini nih Ziz, gimana nih Ziz ?" Ujar si Levi juga.
"Udah tenang. Jika memang benar umur kita cuma sampai disini. Gue minta maaf yang sebesar-besarnya kepada kalian, jika selama ini gue punya salah kepada kalian." Bilang gue, dengan efek-efek dramatis.
"Iya Ziz, gue juga." Balas Levi.
"Iya Ziz." Balas Pasha.
Kami bertiga pun berpelukan.
Oke, ini apaan sih? Kok lebay ? Enggak, Bapaknya Lucky marah sama Kakaknya Lucky doang kok. Gak usah di bahas masalah orang. Tapi yang jelas, gue dan yang lain di kasih gorengan sama Ibunya Lucky. Dan saat gue dan yang lagi sedang asyik menyantap gorengan, gue menemukan satu gorengan yang berbentuk unik. Gue yakin ini adalah keajaiban alam, pantas masuk kedalam 7 Keajaiban Dunia di peta Atlas.
Tepat jam setengah lima sore, kami semua pulang dari rumahnya Lucky. Moment kampret ternyata lagi sama gue saat itu. Jaket gue hilang secara misterius. Gak tahu kemana, tapi pas gue kedepan parkiran, ternyata jaket gue ada di atas Pohon. Dan berhubung kamarin habis ujan, dan jaket gue ada di atas pohon, jaket gue pun lepek. Semua kawan-kawan tertawa puas dan terbahak-bahak. Thanks Brother, thanks.
Gue dan yang lain akhirnya pulang dari rumahnya Lucky, dengan membawa satu sisi pisang masing-masing. Seperti biasa, perjalanan pasti akan membawakan hikmah dari apa yang sudah didapat dari perjalanan itu. Hikmah yang dapat gue ambil dari perjalanan bersenang-senang dan kongkow-kongkow ini adalah.
Gue bisa mempererat kembali hubungan perteman gue. Entah dengan teman baru, teman kini, dan teman lama gue. Dan gue juga jadi bertambah ilmu dari perjalanan ini. Salah satunya gue jadi tahu apa itu artinya Ayusiminabilah, Handseknya Jeketi, celana dalemnya Shania JKT 48, dan lain-lain. Gue juga termasuk puas hari itu.
Bye.
Gue kembali mengecek hape gue. Kini sudah banyak pesan BBM yang masuk ke dalam hape gue. Dan semua itu dari salah satu teman gue, namanya Farhan. Gue baru ingat, bahwa hari itu gue lagi ada janji bersama teman-teman gue buat kongkow-kongkow bareng kawan-kawan di sevel. Ya.. Namanya juga anak gaul zaman sekarang, nongkrongnya di sevel-lah, hehehe.
Sebenarnya jujur aja ya, gue udah males pagi itu buat menjalankan rencana ini. Ini karena Agam salah satu
Di tambah dengan jumlah orang yang ingin ikut, sama sekali gak terordinir. Awal hari Jum`at dimana kita janjian, yang mau ikut katanya cuma Gue, Farhan, Agam, dan Lucky. Nah pas hari sabtu, semuanya membeludak. Ya.. Gak membeludak juga sih, hanya nambah 2 orang doang. Pasha dan Levi.
Buat kalian yang belum tau siapa mereka, mereka berdua adalah teman-teman gue. Yang satu teman baru, dan yang satu lagi teman lama gue. Si Levi adalah teman gue sejak SD sampai sekarang. Dia juga seorang Wota. Dia benar-benar Wota Ekstrem. Semua hal-hal tentang oshinya dia tahu. Cita-citanya, jenis kelaminya, bahkan ukuran BH-nya mungkin si Levi juga bakal tahu. #HIDUPWOTA Lev. Sementara Pasha. Dia itu teman baru gue, dia juga temannya Agam. Dan dia juga yang akan membantu gue untuk membuat Wabseries yang bakal gue buat. Yang bernama B&B The Series di youtube-youtube kesayangan anda. Dia yang berperan sebagai Bayu. Dan dia pula, akan berkerjasama dengan gue, untuk membuat sebuah novel personal versi Self-publishing. Jujur gue senang deh kalo punya teman-teman yang satu visi dan misi sama gue.
Dari situ, akhirnya gairah gue untuk kongkow-kongkow sama teman ada kembali. Gue jadi semangat untuk kongkow-kongkow di sevel nanti jam sepuluh pagi. Espetasi gue adalah, bisa senang-senang, bisa ketawa-ketawa ngakak, dan bisa melupakan masalah hidup gue walaupun cuma sesaat.
Dan dari sinilah masalah pun terjadi. Agam statusnya gak jelas. Antara mau ikut atau enggaknya. Farhan kontaknya susah dihubingin, si Lucky, ah, gak usah ditanya dia. Dia kalo udah tidur, harus ada perang dunia ketiga dulu, baru bisa bangun dia. Gara-gara masalah itulah, gue jadi kembali gak bersemangat untuk kumpul bersama mereka.
Sementara itu, si Levi dan si Pasha, terus menerus nanyain. "Gue udah siap nih Ziz, udah mandi tinggal makan doang. Berangkat jam 10-kan Ziz ?". "Ziz, gue nanti naik apa nih? Sepeda atau motor?" Pertanyaan itu terus menerus memburu gue, sampai-sampai gue pusing sendirian. Ibarat kata, masalah satu belum siapa, udah nongol aja masalah kedua. Pusing Pala Berbie.
Akhirnya gue memutuskan untuk bodoamatan deh. Akhirnya Chat-chat si Levi dan Pasha gue diemin aja. Bodo amatan. Gue lebih mementingkan main PS ketimbang Chat-chat mereka. Sementara itu, tepat jam sembilan, si Agam ngabarin kalo dia bisa ikut dengan kita. Gak tahu kenapa, mungkin ceweknya gak jadi ngapel ke rumahnya kali. Atau mungkin, mereka udah putus, entahlah, masalah ini, hanya mereka dan tuhanlah yang tahu. Tapi gue gak terlalu "Wah" mendengar berita itu. Dengan ketidak jelasan janjian ini saja, udah membuat gue yakin kalo acara kongkow-kongkow ini gagal total.
Jam setengah sepuluh tepat. Farhan BBM-nya hanya terus ceklist, Lucky hanya di "D" doang, si Levi dan si Pasha masih terus sibuk menanyakan kabar jadi atau enggaknya janjian ini. Sementara Agam, gak tahu deh, udah nyebur kelaut kali dia. Gue udah benar-benar stres saat itu. Gue mencoba melupakannya dengan melanjutkan bermian PS kembali, ketimbang memikirkan semua orang yang gak bertanggungjawab itu.
Waktu berjalan terus, hingga akhirnya jam menunjukan pukul sepuluh lewat limabelas menit. Gue memutuskan untuk mematikan Game gue, dan berjalan kekamar mandi untuk
Gue pun selesai mandi tepat jam 10 pagi. Saat keadaan masih telanjang bugil, gue ngecek hape. Sama sekali gak ada pesan Chat yang masuk ke hape gue. Gak ada yang gue pikirkan saat itu. Gue segera mengambil singlet, sempak, baju, dan celana. Gue pake satu persatu melalui urutan yang benar. Celana, Baju, singlet, lalu baru sempak. Setelah sudah rapih dan bersih serta wangis. Gue menunggu diluar rumah, kali-kali aja ada cabe-cabeaan yang lewat kan. Kebetulan emang belum cuci mata gue pagi ini. Tapi, selama hampir 20 menitan gue menunggu, cabe-cabeaan pun belum datang. Bahkan Farhan, yang rumahnya dekat sama gue, juga belum datang.
Gue stres, gue ngamuk-ngamuk sendirian. Enggak, gue gak sampe bantingin semua hal, atau bahkan gigit-gigitin tembok sampe ancur. Gue jadi menyumpah serapahkan oranglanyain. Contohnya Agam. Gue sumpahin dia semoga putus sama ceweknya, semoga hubungannya kandas, dan sumpah serapah lainnya. Ya, dengan ini kalian bisa lihatkan, bagaimana kesalnya seorang Jomblo yang memiliki teman yang sudah memiliki kekasih.
Kemudian gue mengambil gorengan, dan gue memakanannya. Satu serpihan gorengan yang masuk ke dalam tubuh gue, satu emosi hilang juga. Nyokap dan Bokap pulang dari beli sarapan. Dia ngeliat gue sudah rapih.
"Eh udah rapih.." Bilang Nyokap.
"Aziz gak jadi kok ke sevelnya.." Ujar gue, dengan wajah penuh emosi.
"Lho kenapa?" Tanya Bokap. Sehabis itu gue diintrogasi olehnya. Layaknya maling yang habis ketahuan mengambil BH para Member JKT 48.
Tapi setelah itu, gue seperti mendapatkan Mukjizat dari tuhan. Tiba-tiba, Farhan datang ke rumah gue. Dia terseok-seok memanggil nama gue, "Aziz !!! Aziz !!". Bokap segera membukakan pintu pagar, sembari nyeletuk, "Nah nih dia si Farhannya. Tuh An, udah ditungguin Aziz.."
Gue gak terlalu senang si saat tahu Farhan sudah datang nyamperin gue. Tapi jelas gue segera mengambil jaket, ngambil dompet, ambil konci motor, dan segera jalan dengan Farhan. Awal jalan aja gue gak tahu, tujuannya kemana.
"Nih kita kemana dulu nih An?" Tanya gue, ke Farhan di motor.
"Gak tahu, terserah lo aja deh." Jawab dia.
"Kita ke sekolah SD aja dulu. Soalnya udah ada Levi disana, abis itu baru kita jemput si Agam." Ujar gue.
"Loh? Si Levi ikut juga?"
"Yoi."
"Yaudah deh cepetan."
Gue langsung menancapkan Gas ke arah sekolah lama gue. SDN Tegal Parang 01 Pagi. Pas di jalannya, gue ngeliat ada dua sosok manusia, Yang satu tinggi, dan yang satu pendek. Yang satu beramput keriting bego, yang satu bego aja. Dan mereka berdua adalah Levi, sahabat lama gue, dan Bintang, adeknya Levi.
Gue gak tahu banget kenapa dia bawa adiknya. Tapi, ya, biarin ajalah. Toh tuh adeknya dia, bukan adek gue, jadi gue gak berhak ngatur-ngatur. Dan Levi juga ternyata bawa motor. Satu hal yang gue tahu, ternyata Levi bisa juga naik motor. Padahal di SD, waktu itu, dia sangat-sangat Loser. Ya.. Loseran dia-lah, ketimbang, ketimbang, ketimbang gue.
Sehabis jemput Levi dan adiknya. Gue langsung konfoi dengan dia menuju rumahnya Agam. Disitu gue sama Farhan belum nyambung banget ngomong sama Levi. Maklum, belum beradaptasi. Ada kisah lucu, gue kan kalo naik motor itu gak beda jauh sama Dani Pedrosa, sedangkan Levi kalo naik motor gak beda jauh sama siput. Pas gue mau belok ke rumahnya Agam, tiba-tiba gue gak ngeliat si Levi.
"An, an, Levi mana An ?" Tanya gue panik takut dia diambil sam Wewe Gombel.
"Gak tahu deh, kok ilang sih?" Farhan malah nanya balik.
Gue segera muter balik, mencoba mencari Levi. Didepan, ternyata Levi sedang mendorong motornya. Gue langsung ketawa-ketawa sendirian sama Farhan. You Know, bensin dia abis sodara-sodara. Dan kampretnya gue, ngeliat teman gue lagi kesusahan dorong motor untuk mencari bensin enceran, gue dan Farhan hanya bisa ngeliatin dari dekat sembari ketawa-ketawa. Maaf Levi, siapa suruh lo bertemen sama gue.
Seteah itu, gue dan yang lain kembali ke rumahnya Agam. Disini Agam benar-benar bikin gue naik darah. Ketika gue tepat banget berada di dekat rumahnya. Dia BBM gue, dengan bilang, "Gue gak boleh ke luar rumah Ziz sama Ibu gue. Demi Allah." Gak ada yang bisa gue bilang, kecuali gue teriak, "ANJING LO GAM !!"
Akhirya gue pergi dari rumahnya Agam, untuk menjemput si Pasha di sekolah gue, MTs. Sa`adatuddarain. Disitu Pasha juga lemayan bikin kesal. Karena lama banget nongolnya. Tapi setelah dia nongol, gue segera jalan ke rumahnya Lucky. Rumahnya Lucky dekat sevel, dan rumahnya Lucky ada parkiran yang cukup besar. Jadi, daripada gue dan yang lain bayar mahal-mahal untuk bayar parkir di sevel, mendingan kita numpang parkir di rumahnya Lucky kan. Lagipun Lucky juga ikut dengan kita. Ya, gue memang sepelit itu.
Sehabis naro motor, dan sudah siap semua. Gue, Farhan, Lucky, Pasha, Levi, dan Bintang langsung nyebrang untuk masuk ke sevel. Gue dan yang lain langsung ngambil minuman, makanan, snack, cabe-cabeaan dan yang lain-lain. Setelah itu kita membayar jajanan kita masing-masing. Gue sedikit membantu menambahkan uang ke Levi. Kasian dia bro, perlu tambahan duit. Selagi masih bisa, kenapa kita gak bantu, yegak.
Kita semua langsung mencari tempat duduk di atas. Awalnya kita mau dibagian no Smoking. Tapi berhubung ada anak cewek dari sekolah kita yang juga lagi nongkrong, dan si Lucky sudah keburu Akward, jadinya gue dan yang lain memutuskan untuk di atas bagian No Smoking.
Si Farhan lagi mikirin Cita-citata lagi telanjang.. |
Lucky lagi serius dengan hapenya (baca: nonton bokep) |
Boyband baru, namanya "The Jancuks" |
Si Pasha lagi merenungi Nasib Asmarahnya yang sangat buruk |
Bang keche lagi ngirim Chat sama Gebetannya, tapi gak dibales-bales. Dibaca juga kagak (bukan iklan aqua, ya) |
Abis itu, kami semua bercanda-canda. Si Lucky dan Farhan ngobrolin Coc dan Get Rich. Sementara gue, Pasha, dan Levi ngobrolin tentang Jeketi fortieg. Berhubung kita bertiga adalah Wota. Sementara si Bintang ngobrol sendirian dengan botol aqua. Dari obrolan itu gue tahu, semua tentang Jeketi 48. Bahkan perlakuan tidak sopannya beliau kepada Wotanya. Masa mau saliman doang harus cuci tangan, emang dia pikir semua Wota tangannya berpenyakitan apa. Tapi walaupun begitu, gue tetep Wota. Wah, gue tuh WOTA PASIF. Saking Pasifnya, gue gak pernah ke Teater. Beli kasetnya juga gue yang bajakan, atau enggak donwload lagunya di Wabtrick. Ngefans sama sesuatu hal boleh, tapi jangan terlalu berlebihan bro. Masa cuma buat foto doang harus bayar. Gue sama Raditya Dika foto gak sampe bayar sama sekali.
Ada kurang lebih 2 jam-an kami di sevel. Hingga akhirnya kita semua memutuskan untuk balik ke rumah Lucky. Ya, untuk main-main aja. Dan, berhubung karena gue orangnya narsis. Di jempatan penyebrangan gue pun masih sempat-sempatnya berfoto.
Bang Keche sedang menarapi Status Jomblo Ngenestnya yang gak kunjung berakhir :'( |
SALAHH !!! KENAPA JADI INI FOTONYA !!! |
Nah yang ini maksudnya. Ini yang fotoin si Levi |
Pasha dan Bang Keche.. Duo personil "The Jancuks" |
Akhirnya hari itu gue dan yang lain menghabiskan waktu bermian dikamarnya Lucky. Dari gila-gilaan dikamar, nyetel musik, nonton dan buka
"Ziz, gimana nih Ziz ?" Tanya Pasha, tangannya udah gemeteran.
"Ini nih Ziz, gimana nih Ziz ?" Ujar si Levi juga.
"Udah tenang. Jika memang benar umur kita cuma sampai disini. Gue minta maaf yang sebesar-besarnya kepada kalian, jika selama ini gue punya salah kepada kalian." Bilang gue, dengan efek-efek dramatis.
"Iya Ziz, gue juga." Balas Levi.
"Iya Ziz." Balas Pasha.
Kami bertiga pun berpelukan.
Oke, ini apaan sih? Kok lebay ? Enggak, Bapaknya Lucky marah sama Kakaknya Lucky doang kok. Gak usah di bahas masalah orang. Tapi yang jelas, gue dan yang lain di kasih gorengan sama Ibunya Lucky. Dan saat gue dan yang lagi sedang asyik menyantap gorengan, gue menemukan satu gorengan yang berbentuk unik. Gue yakin ini adalah keajaiban alam, pantas masuk kedalam 7 Keajaiban Dunia di peta Atlas.
Jika pikiran kalian bersih, kalian akan menganggap pisang ini biasa-biasa aja |
Gue dan yang lain akhirnya pulang dari rumahnya Lucky, dengan membawa satu sisi pisang masing-masing. Seperti biasa, perjalanan pasti akan membawakan hikmah dari apa yang sudah didapat dari perjalanan itu. Hikmah yang dapat gue ambil dari perjalanan bersenang-senang dan kongkow-kongkow ini adalah.
Gue bisa mempererat kembali hubungan perteman gue. Entah dengan teman baru, teman kini, dan teman lama gue. Dan gue juga jadi bertambah ilmu dari perjalanan ini. Salah satunya gue jadi tahu apa itu artinya Ayusiminabilah, Handseknya Jeketi, celana dalemnya Shania JKT 48, dan lain-lain. Gue juga termasuk puas hari itu.
Gue Aziz Amin. Jangan lupa Komentar dikomen box bawah, jangan lupa share, dan Subcribe blog gue, jika kalian suka dengan tulisan gue. Karena hanya dari Komentar, komen, dan Subsribe serta Share kalianlah, yang membuat gue terus semangat membuat postingan baru setiap minggunya. Gue Aziz Amin, #SalamBloggerGanteng"Terkadang kita harus mengenal lebih jauh teman kita, untuk melanjutkan kejanjang lebih seperti dari sebuah hubungan pertemanan. Yaitu, Hubungan Persahabatan.
Bye.
yang menarik itu adalah chitatooo
BalasHapusHot ya? Citatonya warna merah!
HapusSial. Pikiran gue nggak bersih pas liat pisang itu -_-
BalasHapusDicuci Mbak :) pake lekboy..
HapusEmang pisang nya itu kenapa? *pikiran sok bersih
BalasHapusPisangnya berbentuk seperti otongku :)
HapusOy ziz,- Lu ngapain bilang'e gue lgi mikirin cita-citata telanjang .. Sue lu ! Kalo mikirin cita-citata'e aje sih gpp .. kalo ada telanjang'e kan sue ! -_-
BalasHapusGue tahu isi pikiran lo An :D
HapusSue Lagi nonton bokep_-, Dh tau gue lagi maem COC
BalasHapusGue tahu yang sesungguhnya Luck :D
HapusKenapa ada foto om-om mahoooo? Astaghfirullah.. *mendadak sholehah*
BalasHapusHehe.. Gue salah masukin tadi, malah foto koleksi pribadi.. Kampret..!!
BalasHapusNGAPAIN NGOLEKSI FOTO KAYAK BEGITUAN, WOOOIII! -_-
Hapusmmmmmm
BalasHapusSitus Resmi Taruhan Bola Terbesar di
Indonesia
Login lewat hp di m.idrbola.com
= PROMO MEMBER BARU =
Menang di Bayar Penuh & kalah Uang kembali 100%
Maksimal Cash Back ( Uang Kembali ) Rp. 50.000
Syarat Untuk ikut promo sebelum deposit Hubungin Cs dengan Kode "Segera Hadir HoyaPoker.Com cashback
100%"
Komisi Taruhan bola 2 kali lipat = 0.5%
Minimal Taruhan hanya Rp. 10.000
Minimal Deposit Withdraw hanya Rp. 50.000
Gabung Sekarang dan Raih Kemenangan anda bersama kami.